Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kejadian di Banceuy Terulang, Menkumham Gelar Rapat Tertutup

Kompas.com - 26/04/2016, 15:30 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan HAM menggelar rapat telekonferensi secara tertutup bersama 200 unit pelaksana teknis (UPT) lembaga pemasyarakatan di Indonesia.

Kepada awak media, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, telekonferensi ini dalam rangka mengevaluasi berbagai permasalahan di dalam lapas di masing-masing daerah, apalagi pasca-kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkoba Kelas II A Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (23/4/2016)  pagi.

"Ini khusus saya kembali ingatkan para jajaran untuk lakukan protap secara baik," ujar Yasonna di Kantor Imigrasi Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).

(Baca: Empat Petugas Lapas Banceuy Ditetapkan Jadi Tersangka)

Dalam rapat itu juga, Yasonna mengaku sudah mengingatkan para petugas lapas untuk tidak melakukan kekerasan terhadap narapidana.

Jika ada permasalahan genting dan harus dilakukan pemeriksaan, dia menjelaskan, pemeriksaan terhadap para napi harus tetap dilakukan, tetapi dengan cara yang sebaik-baiknya.

"Kalau ada reaksi, provokasi, tahan dulu, ambil malam-malam, jadi harus bijak. Ini pasti ada yang merasa terganggu," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

(Baca: Ini Kronologi Kematian Undang Kosim di Lapas Banceuy Versi Menkumham)

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba Kelas II A Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal itu dipicu adanya seorang warga binaan lapas yang diduga tewas akibat bunuh diri setelah mendapatkan kekerasan dari sipir lapas. Napi tersebut bernama Undang Kosim.

(Baca: Menkum HAM Akui Ada Pemaksaan Saat Memeriksa Napi Undang di LP Banceuy)

Pasca-kerusuhan, polisi mengamankan tujuh petugas dan satu warga binaan. Setelah melakukan pemeriksaan, tiga petugas, yakni R, G, dan L, serta seorang Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), yakni K, menjadi tersangka.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tujuh orang, tiga petugas dan satu warga binaan sudah dikembalikan. Sementara itu, yang empat petugas kami proses, dan sudah kami naikkan statusnya jadi tersangka," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol saat ditemui di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (25/4/2016).

Kompas TV Kronologi Kerusuhan Lapas Banceuy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com