Ia pun menyebutkan kriteria calon yang layak dipilih sebagai ketua umum. Selain mumpuni, calon ketua umum tersebut haruslah memberi kontribusi penting kepada partai.
"Juga tidak tercela, dan jangan dipilih atas dasar transaksional," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (23/2/2016) malam.
"Karena kalau seperti itu, makin jauh dari nilai-nilai ideal," sambungnya.
(Baca: Aburizal: Calon Ketum Golkar yang Lakukan Politik Uang Akan Didiskualifikasi)
Adapun dalam rapat harian malam ini, Agung menuturkan, akan dibahas menyangkut kepesertaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang rencananya akan dilaksanakan awal April mendatang.
Ia berharap, pasca diadakannya Munas tak akan ada lagi permasalahan internal dalam partai tersebut.
"Kami berharap dengan diselenggarakannya Munas bisa diselesaikan perselisihan dan konflik internal," ujarnya.
(Baca: Ketika Setya Novanto Ingin Jadi Ketua Umum Golkar...)
Rapat harian tersebut dimulai sekitar pukul 20.00 WIB setibanya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Kantor DPP.
Terlihat sejumlah tokoh partai berlambang beringin hadir dalam rapat tersebut. Seperti Agung Laksono, Idrus Marham, Aziz Syamsuddin, Yorrys Raweyai, Titiek Soeharto, Firman Soebagyo, Priyo Budi Santoso, Nurdin Halid, dan Nurul Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.