Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah Tiga Fraksi Tolak Revisi UU KPK, Semoga yang Lain Dapat Hidayah"

Kompas.com - 18/02/2016, 18:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga dari 10 fraksi di DPR RI menolak revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berharap saat pembahasan berikutnya, makin banyak fraksi yang ikut menolak.

"Sekarang sudah tiga yang menolak. Insya Allah, yang lain mendapat hidayah. Kita bisa berdoa supaya dibukakan lagi pintu hatinya," ujar Laode dalam diskusi di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Saat ini, fraksi yang menolak UU KPK direvisi adalah Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PKS. Sementara itu, fraksi yang pro ialah PDI-Perjuangan, Golkar, PPP, PAN, PKB, Hanura, dan Nasdem.

Menurut Laode, masih ada waktu bagi fraksi untuk berubah haluan. Sedianya, pembahasan dilakukan hari ini, tetapi diundur menjadi Selasa (23/2/2016) pekan depan.

Sementara itu, sikap KPK tegas, yakni menolak revisi UU KPK. Laode mengatakan, parlemen merupakan representasi rakyat yang memilih dengan harapan membuat perubahan lebih baik.

Adapun yang terjadi saat ini masifnya gerakan masyarakat untuk menolak revisi UU KPK. Laode menganggap hal tersebut ironis. Penolakan masyarakat tidak sejalan dengan sikap anggota DPR di legislatif.

"Kalau rakyat yang jadi konstituen menolak revisi yang melemahkan, kenapa parlemen yang representasi rakyat kok ingin melemahkan dan merevisi UU KPK," kata Laode.

Laode mengatakan, ada alasan tertentu yang membuat KPK menolak UU KPK direvisi. Semua pasal yang tertera dalam draf revisi cenderung melemahkan KPK. Terlebih lagi, tidak adanya naskah akademik yang menjadi dasar revisi.

"Biasanya, setiap revisi UU ada naskah akademik yang didiskusikan dengan perguruan tinggi. Ini tidak ada. Harusnya dikonsultasikan juga dengan lembaga itu sendiri," kata Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com