JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat membantah adanya pesan yang diedarkan melalui surat elektronik tentang peringatan kepada warga AS akan adanya ancaman teror di Jakarta.
Foto pesan yang tersebar melalui media sosial itu memperlihatkan adanya peringatan kepada warga AS untuk menghindari area Sarinah Plaza dan Hotel Sari Pan Pacific. Dalam foto itu, ada tulisan yang menunjukkan bahwa pesan melalui surat elektronik itu dikirim pada pukul 07.51 atau tiga jam sebelum bom meledak di Sarinah pada 10.40 WIB.
"Pemberitahuan Darurat tersebut dikirim melalui email, dari jaringan tanggap darurat yang menggunakan cap waktu (time stamp) 'Greenwich Mean Time (GMT) + 7.'," sebut pernyataan di situs indonesian.jakarta.usembassy.gov.
"Email-email tersebut, yang dikirim pada 11:44 WIB dan 12:36 WIB, dikirim ke warga negara Amerika yang terdaftar dalam jaringan tanggap darurat, untuk memberikan mereka informasi mengenai perkembangan terkini dan informasi penting yang menyangkut keselamatan warga AS di luar negeri."
Informasi itu kemudian diunggah melalui situs web resmi Kedubes AS pukul 12.16 WIB dan 13.04 WIB.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan tidak benar bahwa informasi tentang teror itu telah diketahui oleh negara lain sebelum peristiwa itu terjadi.
Luhut Bantah Teror di Sarinah Sudah Diketahui Negara Lain
Atas kejadian ini, pemerintah AS melalui Dubes AS di Indonesia Robert Blake menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.