Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ibu, Kaum Perempuan Masih "Disiksa" Kemiskinan

Kompas.com - 22/12/2015, 14:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Perempuan, Ratna Sarumpaet mempertanyakan apa makna ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai peringatan Hari Ibu. Pasalnya, dia melihat perempuan, khususnya kaum ibu, adalah pihak yang paling menderita.

"Kalau kita bicara perempuan dan ibu, yang paling menderita ketika kondisi negara seperti sekarang ya perempuan, terutama ibu," ujar Ratna saat dihubungi, Selasa (22/12/2015) siang.

"Mereka yang pusing anaknya tidak bisa dikasih uang jajan seperti biasanya, dia yang pusing apakah besok bisa makan atau tidak," kata dia.

Dia mengaku tak berharap tinggi-tinggi terkait apresiasi pemerintah terhadap Hari Ibu dan kaum ibu itu sendiri.

(Baca: Kilas Balik 22 Desember dan Makna Hari Ibu yang Bergeser)

Terlebih, menurut Ratna, sebetulnya di tanah air juga sudah terbentuk suatu tradisi di mana seorang anak sangat hormat kepada orang tua.

Ratna menuturkan yang terpenting adalah bagaimana pemerintah berhenti membuat kebijakan-kebijakan yang memiskinkan rakyat, karena kaum ibu adalah pihak yang paling dirugikan atas hal itu.

(Baca: Dikunjungi Pejabat Berkali-kali, Oma Nofriani Masih Terus Menderita di Gubuk Reyotnya)

Dia juga memilih memaknai Hari Ibu tidak hanya terbatas pada kaum ibu atau bahkan gender, namun pada arti kehidupan itu sendiri. Tak hanya membuat pesta-pesta perayaan saja, melainkan nilai lebih yang bisa didapatkan oleh kaum ibu dan perempuan.

"Harusnya memberikan poin lebih, apakah pengakuan kita, apakah penghargaan kita, apakah empati kita," ucap wanita kelahiran Tapanuli Utara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com