Menurut dia, jika melihat pada transkrip percakapan yang beredar di publik, tidak ada pernyataan Novanto yang meminta hal tersebut.
"Yang katanya 'Papa Minta Saham' itu mana kalimatnya? Baca dong transkripnya, enggak ada itu," kata Fadli saat diskusi bertajuk "Freeport Bikin Repot" di Jakarta, Sabtu (21/11/2015). [Baca juga: Jokowi: "Papa Minta Pulsa" Diganti Jadi "Papa Minta Saham"]
Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya melaporkan Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas dugaan kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam laporannya, Sudirman juga menyertakan transkrip percakapan dalam rekaman antara Novanto dan pengusaha Reza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Menurut Sudirman, percakapan di dalam transkrip itu terjadi pada 8 Juni 2015 di sebuah hotel di Jakarta. Namun, Fadli mengatakan, jika dilihat dari transkrip yang ada, maka itu adalah percakapan biasa. Sebab, sampai saat ini, tidak ada realisasi dari percakapan itu.
"Kita melihat tidak ada yang urgent di situ, orang ngobrol seperti di warung kopi. Hampir enam bulan sejak obrolan, tetapi tidak ada apa-apa. Ini hanya masalah yang dibuat-buat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.