Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kasus Rio Capella Paralel dengan Upaya Pelemahan KPK

Kompas.com - 18/10/2015, 01:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang menjerat mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, dinilai sejalan dengan upaya pelemahan KPK.

Beberapa hari sebelum Rio ditetapkan sebagai tersangka, enam fraksi di DPR gencar mewacanakan revisi Undang-undang KPK.

Dalam draf rancangan UU KPK yang diusulkan PDI-P, Nasdem, PKB, PPP, Hanura dan Golkar itu, terdapat sejumlah pasal yang dianggap melemahkan KPK, misalnya membatasi masa kerja lembaga antirasuah itu hanya 12 tahun.

"Wajar saja bila masyarakat mencitrakan ada korelasi antara penetapan tersangka Patrice Rio Capella dengan revisi Revisi UU KPK," kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Sabtu (17/10/2015).

Saat ini, kata dia, rencana revisi UU KPK itu memang telah ditunda hingga masa sidang berikutnya, sebab pemerintah masih ingin fokus membenahi masalah perekonomian.

Namun, Hendri mengingatkan publik agar tetap mengawasi proses revisi UU KPK ini. "Yang jelas kita belum bisa bernapas lega karena pemerintah dan DPR hanya menunda dan bukan melawan pelemahan KPK," kata dia.

Dengan penetapan Patrice Rio Capella yang notabene berasal dari parpol pendukung pemerintah sebagai tersangka, kata dia, maka bertambah panjang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Presiden Jokowi juga perlu memikirkan posisi Nasdem di kabinet dengan adanya kasus ini. "Dengan prahara yang menerpa Nasdem saat ini, reshuffle jilid II diperkirakan akan banyak kejutan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com