Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Rawan Dijadikan Modal Pemenangan Petahana

Kompas.com - 29/09/2015, 21:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah rawan digunakan sebagai modal politik bagi calon petahana, atau keluarga petahana dalam memenangkan pemilihan kepala daerah. Apalagi, penyerapan anggaran di sejumlah daerah sekarang ini belum maksimal.

Indonesia Corruption Watch (ICW) menengarai belanja daerah akan meningkat ketika pilkada serentak semakin dekat.

"Memang dalam setiap pemilu atau pemilkada, APBN dan APBD selalu terancam, apalagi dalam kondisi sekarang, spending belum banyak, kemudian spending biasanya akan dibuat di akhir (tahun) dan dan kita tahu tanggal 9 Desember itu pilkada. Proses ke arah sana itu biasanya APBN atau APBD sering dipakai," kata Koordinator ICW Ade Irawan di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Menurut Ade, ada kecenderungan calon petahana menggunakan APBD untuk kepentingan pemenangannya mengingat kuasa anggaran ada di tangan mereka. Terlebih lagi, pihak eksekutif maupun legislatif sekarang ini cenderung saling berkomprom untuk mengamankan kepentingan masing-masing.

Dengan demikian, menurut Ade, proses pengawasan yang dilakukan legislatif terhadap eksekutif hingga di daerah kurang maksimal. Pendapat senada disampaikan Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar. Zainal menilai APBD/APBN rawan menjadi bancakan petahana menjelang pilkada. Kondisi ini patut dikhawatirkan mengingat lebih dari setengah total calon yang mengajukan diri dalam pilkada serentak Desember mendatang merupakan petahana atau incumbent.

Atas dasar itu, Zainal menilai perlu dilakukan pengawasan ketat oleh penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Seingat saya, dari 200 an lebih pilkada langsung, 138 atau 148 yang incumbent, lebih dari setengahnya incumbent. Siapa bilang ini tidak jadi bancakan padahal yang begini lah harusnya KPK kuat karena yang bisa interupsi hanya KPK, tetapi sistemnya tidak terbangun, legislasinya bermasalah," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com