Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yasonna: Tak Ada Ampun bagi Sipir yang Terlibat Bisnis Narkoba

Kompas.com - 12/06/2015, 19:33 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengatakan tidak akan mengampuni tindakan sipir di lembaga pemasyarakatan (lapas) yang tersangkut bisnis narkotika. Sebab, sesuai arahan Presiden, Indonesia sudah darurat narkoba dan tak ada toleransi bagi siapa pun.

"Sudah tidak dapat kami toleransi. Akan kami beri sanksi tegas terhadap pelaku pidana. Negara ini sudah darurat narkoba, dan kita sudah berkomitmen memerangi," kata Menteri Yasonna di sela mengunjungi Lapas Wanita Semarang, Jumat (12/6/2015).

Yasonna berujar, sipir yang kedapatan terlibat dalam kartel narkoba akan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional. Ia berharap agar kepolisian mampu konsisten menangani kasus narkoba yang melibatkan para petugas lapas.

Ia menambahkan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran cukup besar untuk menyatakan keseriusannya berperang melawan narkotika. Berbagai langkah dan kebijakan penanganan sudah disiapkan, dan sebagian sedang dilakukan. Program untuk memberantas narkoba antara lain berupa rehabilitasi terhadap 100.000 narapidana.

"Kami sudah kerja sama dengan BNN, dan anggarannya sudah ada di BNN. Saya minta petugas untuk jeli dan waspada soal ini. Harus jaga integritas, konsisten," tuturnya.

Yasonna juga mengingatkan agar petugas mampu bekerja ekstra mengawasi supaya arus barang haram itu tidak masuk ke dalam penjara. Jika semua prosedur dilakukan, peredaran narkoba di dalam lapas ataupun rutan bisa ditekan, termasuk barang selundupan lainnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Wanita Bulu Semarang Suprobowati mengaku telah menjalankan program pemerintah terkait rehabilitasi 100.000 pengguna narkotika. Di Lapas Bulu terdapat 32 wanita yang sedang menjalani proses rehabilitasi. "Sudah berjalan satu bulan ini. Target kami, tiga bulan," ujarnya.

Secara umum, lapas wanita ini mayoritas dihuni para terpidana narkoba. Dari 341 napi yang dibina, 196 di antaranya terjerat kasus narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com