"Data yang saya terima saat ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual terhadap anak itu meningkat. Itu tidak bisa disangkal," kata Yohana dalam acara peresmian RPTRA Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (5/6/2015) pagi.
Yohana berpendapat, ada banyak kegiatan positif dan membangun di tiap-tiap RPTRA di DKI Jakarta. Dari kegiatan positif itu, perhatian anak-anak bisa teralihkan ke hal-hal yang lain dan diharapkan jauh dari tindak kekerasan.
"Di RPTRA mereka bisa menikmati perkembangan psikomotorik dan kognitif mereka," tambah Yohana.
Dia menilai, berbagai fasilitas di RPTRA yang sudah dibangun di DKI telah memenuhi kriteria Child Friendly Cities yang digagas PBB tahun 2000. Karena itu, orangtua diminta harus bisa membagi waktu anak untuk belajar, bermain, dan istirahat. "Selama ini saya lihat, anak delapan jam full di sekolah, delapan jam untuk tidur, dan delapan jam sisanya harus bisa digunakan untuk memanfaatkan sarana di RPTRA," terang Yohana.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap dengan RPTRA ini, tumbuh kembang anak-anak di Jakarta dapat lebih optimal. Basuki juga tidak ingin ada anak yang mengalami gizi buruk dan telantar di jalanan.
Fasilitas dalam RPTRA mencakup sejumlah ruang dan sarana yang dapat dimanfaatkan warga maupun karang taruna dan pendidikan anak usia dini (PAUD), posyandu, ruang musik, kafe, ruang kesehatan, lapangan futsal mini, fasilitas taman bermain, dan kolam ikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.