Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kiat Kepemimpinan dari Para Pemimpin Indonesia

Kompas.com - 18/05/2015, 12:00 WIB
advertorial

Penulis


Bangsa Indonesia telah mengalami pasang-surut kehidupan, sejak sebelum masa penjajahan hingga masa reformasi sekarang ini. Berakhirnya masa penjajahan, bukan berarti kita bisa bebas berpangku tangan, berdiam diri menikmati buah kemerdekaan. Banyak hal yang harus dilakukan karena pada dasarnya kita bertanggung jawab pada kemajuan bangsa ini.

Untuk itu, para tokoh pemimpin bangsa menyampaikan kisah hidupnya selama memimpin Indonesia dan memberikan kita-kiat kepemimpinan dalam diskusi terbatas "Kultum Supermentor 6 Leader, Empat Negarawan Berbicara Mengenai Filosofi Hidup, Resep Sukses, Etos Kerja dan Ilmu Kepemimpinan".

Dalam acara yang diselenggarakan di Ballrom Djakarta Theather, Jakarta Pusat itu, hadir Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Sementara Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Mantan Presiden RI BJ Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono, serta Presiden Pertama Timor Leste Xanana Gusnamo, didaulat menjadi pembicara di depan lebih dari 200 peserta diskusi.

Menjadi pemibicara pertama, Try mengungkapkan kisah hidupnya dari menjadi penjual air di pasar hingga akhirnya diminta menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto. Katanya, dalam menjadi pemimpin, karakter dan kepemimpinan kita adalah kuncinya.

"Karakter dan kepemimpinan ini paling penting. Karakter menentukan apakah seseorang ikhlas dalam melakukan tugas dan menerima risiko apa saja," ungkap Try malam itu, Minggu (17/5/2015).

Demikian juga disampaikan Habibie, bahwa ada tiga kunci produktivitas, yakni budaya, agama, yakni iman dan takwa; dan pendidikan, yakni apresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Tiga hal ini harus disinergikan secara positif.

"Tapi tiga hal itu saja tidak cukup. Kalau tidak ada lapangan kerja dan jam kerjanya, bagaimana? Artinya, pemimpin yang baik harus bisa menyediakan lapangan kerja dan kerja. Harus disiplin," kata Habibie yang disambut riuh tepuk tangan peserta diskusi.

Sementara itu, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengungkapkan perjalannya dari seorang anak desa di Pacitan hingga berhasil menjadi RI 1. Katanya, tidak mudah memimpin Indonesia di masa politik gaduh seperti sekarang. Kunci keberhasilan, katanya, ada pada keberanian: who dares win.

"Tidak ada jalan yang lunak untuk mewujudkan cita-cita besar. Semua orang pasti punya mimpi, oleh karena itu beranilah untuk mewujudkannya. Tapi jangan lupa, ketika sudah sampai di atas, persiapkan diri untuk turun dengan baik," jelas SBY yang kala itu didampingi Ani Yudhoyono.

Sejalan dengan tiga pembicara awal, Xanana, yang bersahabat baik dengan Try, Habibie, dan SBY, mengatakan, pemimpin itu harus bertanggung jawab, konsisten, dan mampu beri contoh yang baik kepada masyarakat.

"Kita berada di suatu jaman yang sulit karena ekstrimis dan intoleransi. Karena itu, generasi muda harus berani mencapai apa yang dia impikan. Keep faith that you are able to change the world," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com