"Orang-orang seperti Marzuki Alie dan Gede Pasek, terlalu phobia dengan kegaduhan partai. Padahal, kalau mereka berani, setidaknya ada mekanisme demokrasi yang baik saat digelarnya Kongres," ujar Gun Gun kepada Kompas.com, Senin (11/5/2015).
Menurut Gun Gun, wacana pemilihan SBY secara aklamasi menunjukkan penurunan kualitas pelembagaan politik. Aklamasi dinilainya menyisihkan prinsip demokrasi yang telah dirancang sebelumnya.
Ia justru mengapresiasi proses demokrasi yang terjadi dalam Kongres PAN yang lebih dulu digelar di Bali beberapa waktu lalu. Menurut Gun Gun, meski terjadi persaingan, dan hanya terpaut enam angka, persaingan Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa untuk menjadi ketua umum PAN merupakan cermin demokrasi yang baik.
"Meski hampir pasti posisi ketua umum bakal dimenangkan oleh SBY, adanya pesaing dalam pencalonan akan menimbulkan kesan demokratis yang lebih baik," kata dia.
Di sisi lain, pemilihan kembali SBY sebagai ketua umum, menurut Gun Gun, akan menimbulkan stagnasi. Proses transformasi sistem internal partai akan terganggu arena partai masih bergantung pada figur SBY yang sangat mendominasi pimpinan partai.
Kongres IV Partai Demokrat akan dibuka pada Selasa (12/5/2015) malam di Hotel Shangri-La, Surabaya. Dalam kongres ini akan dilakukan pemilihan dan penetapan ketua umum periode 2015-2020. Ada tiga nama yang mengemuka yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon ketua umum. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Gede Pasek Suardika, dan Marzuki Alie.
Namun, beberapa petinggi Demokrat mengisyaratkan bahwa pengambilan keputusan akan ditentukan secara aklamasi untuk kembali memilih SBY sebagai ketua umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.