Dia menceritakan, sebelum wawancara doorstop dengan Presiden Jokowi, dirinya sudah menginformasikan kepada para wartawan yang meliput untuk menanyakan hal-hal terkait acara.
Ketika itu, Presiden Jokowi sedang melakukan kegiatan Peluncuran Listrik Nasional 35 Ribu Mega Watt di Pantai Gowa Cemara, Desa Gadung Sari. Albiner meminta agar pertanyaan yang dilontarkan hanya terkait dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Peluncuran Program Listrik 35.000 MW.
Albiner pun melaporkan kepada Presiden perihal wawancara itu. Jokowi lalu menghampiri para wartawan yang sudah bersiap. Setelah itu, Albiner mengaku mengambil posisi di barisan rombongan para menteri Kabinet Kerja.
Setelah wawancara berjalan sekitar lima menit, Albiner bergeser ke posisi samping kiri depan Presiden untuk mengisyaratkan bahwa waktu wawancara telah selesai. Saat itu, lanjut Albiner, seorang jurnalis hendak bertanya kepada Jokowi. Dia langsung menghentikan aksi itu.
"Mau nanya apa?" tanya Albiner.
Wartawati yang kemudian diketahui jurnalis suara.com bernama Wita Ayodya Putri itu menjawab bahwa dia ingin bertanya soal buruh. "Saya ingatkan, pertanyaan diharapkan sesuai dengan konteks kegiatan, sesuai dengan himbauan yang saya sampaikan di awal sebelum doorstop. Saya sama sekali tidak menjewer, apalagi memegang pinggang jurnalis tersebut. Karena di samping tidak layak, juga tidak pantas," kata Albiner.
Mantan calon Bupati Tapanuli Tengah itu menyatakan sangat menghormati profesi jurnalis dan tidak berusaha menghambat kerja jurnalis. Albiner pun mengklaim dirinya sudah membantu wartawan dengan menyampaikan keinginan wawancara setelah acara kepada Presiden Jokowi.