Hal itu dikemukakan Presiden Joko Widodo usai menghadiri jamuan makan malam bagi para kepala negara peserta KTT Asean di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/4/2015) malam.
"Pengiriman Tim SAR dan medis ke Nepal, masih harus melalui proses. Sebab, Pemerintah RI harus melihat kondisi dan pemantauan di lapangan," ujar Presiden.
Menurut Presiden, Pemerintah akan mengecek lebih dulu, apakah nanti akan lewat India atau langsung ke Nepal. "Mungkin dalam waktu tiga atau empat hari baru kita bisa masuk. Termasuk bukan hanya bantuan obat-obatan dan makanan, tetapi juga Tim SAR-nya, dan tim medis, itu yang kita tengah lakukan proses," ujar Presiden lagi.
Sebelumnya, dilaporkan gempa bumi dengan skala richter 7,8 dan 6,6 skala richter, Sabtu (25/4) mengguncang wilayah Nepal. Akibatnya, ribuan orang dan penduduk Nepal menjadi korban, selain kehancuran sejumlah bangunan dan lainnya.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kementerian Luar Negeri sudah melakukan koordinasi internal.
"Besok sudah akan ada pembahasan lebih detail apa yang akan kita bantu untuk Nepal. Tapi prinsipnya, sebagaimana yang sudah disampaikan Presiden, kita akan membantu mengirimkan Tim SAR kita, tim medis dan kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan Pemerintah Nepal pada saat ini. Termasuk makanan-makanan yang siap saji," kata Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.