Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperdebatkan, Syarat Parpol Ikut Pilkada

Kompas.com - 21/04/2015, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat masih berbeda pendapat terkait syarat partai politik yang diakui Komisi Pemilihan Umum dan bisa mengajukan pasangan calon kepala daerah dalam pilkada serentak, Desember 2015. Persyaratan ini penting bagi partai yang kepengurusannya tengah terlibat konflik internal.

Persyaratan partai politik ini menjadi salah satu isi Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang mengatur tentang Pencalonan Kepala Daerah-Wakil Kepala Daerah.

Malik Haramain, anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Senin (20/4/2015), menuturkan, sebagian fraksi di Komisi II berpendapat, parpol yang berhak mengajukan pasangan calon kepala daerah adalah yang kepengurusannya terdaftar dan sah menurut Menteri Hukum dan HAM. Sebagian lagi berpendapat, yang berhak mengajukan calon kepala daerah adalah parpol dengan pengurus sah menurut pengadilan.

Komisi II, menurut Malik, masih mencari rumusan yang tepat terkait hal ini. "Prinsipnya, Komisi II ingin semua parpol bisa ikut pilkada," katanya.

Saat ini, partai yang tengah terlibat konflik internal adalah Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.

Menteri Hukum dan HAM telah mengeluarkan keputusan yang mengakui kepengurusan Golkar yang dipimpin Agung Laksono. Namun, putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta menangguhkan berlakunya keputusan itu.

PTUN Jakarta juga membatalkan SK Menkumham yang mengakui kepengurusan PPP di bawah kepemimpinan M Romahurmuziy. Atas putusan ini, Menkumham dan Romahurmuziy mengajukan banding.

Wakil Ketua Komisi II DPR Wahidin Halim mengatakan, konsultasi Rancangan PKPU ditargetkan selesai Rabu besok.

Anggaran

Kesiapan anggaran 11 daerah yang akan menggelar Pilkada 2015 hingga saat ini belum diketahui. Daerah itu adalah Nias Selatan, Kutai Timur, Nunukan, Majene, Boven Digoel, Yalimo, Kutai Barat, Balikpapan, Konawe Utara, Mamberamo Raya, dan Kuantan Singigi.

Ini terjadi karena 11 daerah itu tak hadir dalam rapat koordinasi di Kementerian Dalam Negeri untuk membahas anggaran pilkada di Jakarta, kemarin.

Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek mengatakan, anggaran penyelenggaraan pilkada untuk Halmahera Barat masih diupayakan untuk dipenuhi dari anggaran pendapatan dan belanja daerah itu.

Sementara itu, sembilan dari 11 kabupaten di Papua yang akan menggelar pilkada belum berani mengalokasikan anggaran untuk pilkada. Mereka masih menantikan regulasi dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan agar proses pencairan dana untuk kegiatan itu tak bermasalah.

Data dari Komisi Pemilihan Umum Papua, sebanyak 11 kabupaten yang menggelar Pilkada 2015, yakni Merauke, Keerom, Nabire, Yahukimo, Boven Digoel, Pegunungan Bintang, Yalimo, Supiori, Asmat, Waropen, dan Mamberamo Raya.

"Baru Pemda Merauke dan Nabire yang mengalokasikan dana untuk pilkada," kata komisioner KPU Papua, Tarwinto.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com