Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto: Kalau Laki-laki Korupsi, Perempuan yang Menderita

Kompas.com - 21/04/2015, 13:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Bambang Widjojanto mengatakan, tindak pidana korupsi yang dilakukan kaum laki-laki akan berdampak buruk bagi kaum perempuan. Menurut dia, laki-laki kemungkinan akan menggunakan hasil korupsi untuk perempuan simpanannya.

"Kalau laki-laki korupsi, yang menderita perempuan karena duitnya dipakai untuk WIL-nya," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Oleh karena itu, Bambang menilai perempuan berada di posisi yang strategis sebagai penggerak antikorupsi. Menurut dia, perempuan mudah menjalin solidaritas dengan kelompok lain untuk menggalakkan visi yang sama.

"Itu sebabnya peremuan bisa maju (jd pimpinan)," kata Bambang. (baca: Istri Menag: Awasi Suami agar Tak Korupsi)

Bambang mengatakan, saat ini KPK memiliki program antikorupsi berbasis budaya serta komunitas perempuan antikorupsi. Kelompok tersebut dapat mewakili kepentingan kelompok perempuan yang juga ingin berjuang dalam pemberantasan korupsi.

KPK, kata Bambang, juga kerap melakukan kajian yang berkaitan dengan dunia perempuan, misalnya kajian di sektor beras, minyak, dan gula. (baca: Puan Berharap Perempuan Tumbuhkan Budaya Malu Korupsi dalam Keluarga)

"Apabila jadi persoalan besar, minyak itu yang paling banyak tahu siapa? Perempuan," kata Bambang.

Bambang menyayangkan saat ini banyak perempuan yang menjadi penyelenggara negara juga terjerat kasus korupsi. Ia mengatakan, selain mencegah kaum laki-laki melakukan korupsi, kaum perempuan juga harus menjaga diri dari perbuatan tersebut. (baca: Ruki Tantang Kaum Perempuan Jadi Pimpinan KPK)

"Jadi jangan salah, nanti jangan ada lagi perempuan koruptor. Harus disosialisasikan, kita sama-sama menjaga," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com