Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Simpatisan ISIS, Polres Demak Siaga

Kompas.com - 30/03/2015, 21:13 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Polres Demak memonitor gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Demak secara ketat. Ini dilakukan setelah ditemukannya sejumlah simbol yang mengarah pada aktivitas kelompok teroris tersebut.

Di antaranya, telah ditemukan sejumlah dokumen yang dicurigai sebagai embrio perekrutan ISIS. Dokumen tersebut berada di tangan K, seorang PNS asal Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, yang bekerja di Kalimantan Tengah.

Sebelumnya, Polres Demak juga meminta keterangan dari S, seorang tukang batu asal Sayung yang ketahuan memajang simbol ISIS. Akan tetapi, karena tak terbuki menjadi bagian dari kelompok radikal tersebut, maka si tukang batu dilepas. Dia mengaku hanya ikut-ikutan dan sekedar untuk seru-seruan akibat begitu banyaknya pemberitaan tentang ISIS.

Selain PNS dan tukang batu, seorang mahasiswa berinisial SR, juga diduga menjadi simpatisan ISIS.

Kapolres Demak AKBP Setijo Nugroho mengatakan, pihaknya akan terus memantau wilayah yang rawan menjadi sasaran rekruitmen ISIS. Wilayah tersebut di antarnya Sayung, Dempet, Bonang dan Wedung.

"Biasanya warga yang dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS terlihat dari perilakunya yang berubah drastis. Mulai dari penampilan sampai mengasingkan diri dari lingkungan sekitarnya," kata Setijo, Senin (30/3/2015).

“Kami minta warga peka terhadap lingkungan sekitar, untuk membatasi ruang gerak ISIS yang pahamnya dapat memecah belah persatuan bangsa. Kalau ada warga yang berperilaku aneh dan gerak geriknya mencurigakan, laporkan ke aparat, bila perlu langsung lapor saya,” ucap dia.

Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak, menyatakan sikap menolak paham kelompok radikal Islamic State (ISIS) di Indonesia, khususnya di Kabupaten Demak. Mereka mengatakan bahwa gerakan radikal ISIS sangat bertentangan dengan Islam.

Komandan Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Demak, Mustain, mengatakan, ajaran ISIS bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Sehingga apabila paham tersebut dibiarkan berkembang di Indonesia, dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Bahaya ISIS harus kita cegah sejak dini. Banser Demak siap berperang dan mengangkat pedang melawan ISIS," kata Mustain. "Perang melawan ISIS adalah jihad. Ini harga mati dan tidak bisa ditawar lagi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com