Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Tiongkok Terapkan Bebas Visa untuk WNI

Kompas.com - 27/03/2015, 06:41 WIB

BEIJING, KOMPAS.com -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tiongkok menerapkan kebijakan bebas visa bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan berkunjung ke Negeri Tirai Bambu itu. Menurut Jokowi, tingkat kunjungan WNI ke Tiongkok cukup tinggi.

"Jumlah kunjungan wisatawan ke dua negara ditargetkan 10 juta per tahun. Dalam kaitan ini saya minta Pemerintah Tiongkok untuk memberikan bebas visa bagi masyarakat Indoneaia yang akan berkunjung ke Tiongkok," kata Presiden Jokowi, saat kunjungan kenegaraan kepada Presiden Xi Jinping di Great Hall of The People Beijing, Kamis (26/3/2015).

Presiden meminta hal itu mengingat Indonesia sudah memberikan bebas visa kepada masyarakat Tiongkok yang ingin berkunjung ke Indonesia. Hal itu perlu dilakukan sebagai salah satu wujud konkret kerja sama bilateral dalam memberikan kemudahan masyarakat untuk berkunjung, sehingga pertukaran wisatawan makin tinggi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan, dalam konteks bilateral, Indonesia-Tiongkok akan melakukan kerja sama pemberantasan korupsi, meningkatkan kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat kedua negara.

"Dan ini yang penting Indonesia mengharapkan agar beberapa target dalam hubungan Tiongkok dan Indonesia dapat tercapai dalam tiga agenda," katanya.

Presiden berharap kunjungannya ke Tiongkok mampu mendorong implementasi bilateral untuk "currency swap agreement". Agenda kedua yakni mendorong pencapaian target perdagangan 150 miliar dolar AS pada 2020. Ada pun, agenda ketiga yakni mendorong kunjungan wisatawan yang mencapai 10 juta per tahun.

"Dengan target yang jelas ini kedua negara akan membuktikan adanya kemitraan kedua negara yang komprehensif, kemitraan yang nyata, dan konkret, sekali lagi yang nyata dan konkret," ujar Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Xi Jinping mengatakan Tiongkok bertekad untuk terus meningkatkan hubungan di bidang sosial budaya, termasuk mengenar target kunjungan wisatawan.

"Kami berpendapat Indonesia adalah kekuatan ekonomi baru yang strategis, melengkapi secara ekonomi, dan saling menguntungkan dengan Tiongkok," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com