Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kongres PAN Minim Konflik, Kalau Jagoannya Kalah Paling Keluar Partai"

Kompas.com - 27/02/2015, 18:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Potensi konflik pada pemilihan ketua umum Partai Amanat Nasional di Kongres IV partai itu diprediksi minim konflik. Hal tersebut disebabkan karena dukungan kader terhadap para calon ketua umum hanya sebatas loyalitas individu, bukan ideologi kepartaian.

Dalam Kongres yang akan digelar di Bali pada 28 Februari – 2 Maret 2015 mendatang, setidaknya ada dua calon yang akan memperebutkan kursi nomor satu di PAN. Mereka adalah petahana, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.

“Peluang untuk terjadinya konflik di tubuh PAN itu sangat kecil. Jika ada kader yang tidak setuju atau jagoannya kalah, paling hanya menjadi oposisi pasif atau justru keluar dari partai,” kata pengamat politik dari Universitas Paramadina Abdul Rohim Ghazali di Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Ia pun mencontohkan saat Kongres PAN yang digelar di Semarang, Jawa Tengah lalu. Ada dua calon yang maju saat itu yakni petahana Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa. Soetrisno yang saat itu kalah akhirnya memilih meninggalkan PAN.

Abdul menambahkan, sekali pun ada konflik di tubuh partai berlambang matahari itu, konflik tersebut tidak akan sampai menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan terbentuknya partai baru seperti Golkar.

Untuk diketahui, pasca-Pemilu 2004 lalu, setidaknya sudah ada tiga partai sempalan Golkar yakni Gerindra, Hanura dan Nasdem.

“Di PAN memang ada faksi-faksi, tetapi faksi-faksinya tidak seperti di Golkar atau PDI-P. Faksi-faksi di PAN ini memberikan dukungan kepada individu, loyalitasnya loyalitas individu bukan karena ideologi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com