Dari Semua Calon Kapolri, Hanya Budi Waseso yang Belum Laporkan Harta Kekayaan

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala menyebutkan, dari empat kandidat calon kepala Polri, hanya Komjen Budi Waseso yang belum menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan komunikasi antara Adrianus dan Budi di sela wawancara kandidat kepala Polri, Jumat (6/2/2015), Budi mengatakan, pada dasarnya dia telah menginventarisasi harta kekayaannya. Namun, ada dua harta berupa benda yang belum selesai dihitung, yakni koleksi mobil jip antik dan senjata api tua.

"Dia sih bilang lagi menyusun. Dia kolektor jip dan senjata tua. Itu ada harganya. Nah, tentu ada orang yang menaksir harga barang-barang itu. Dia enggak mau bohong, dikira mark up. Tinggal menunggu itu," ujar Adrianus di kompleks Mabes Polri, Jumat petang.

"Pokoknya saya bilang (LHKPN) harus diurus agar tidak menjadi persoalan pada kemudian hari," lanjut Adrianus. (Baca: Jika Presiden Mau Dapat Kapolri Terbaik, Periksa Harta Kekayaannya)

Adrianus memprediksi proses pencalonan kepala Polri kali ini akan berlangsung cepat. Oleh sebab itu, agar tidak mengganggu jalannya proses pencalonan kepala Polri, dia akan meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk mendesak Budi Waseso mendaftarkan LHKPN sesegera mungkin.

Kompolnas juga meminta Presiden mendesak KPK mempercepat proses verifikasinya. Diketahui, nama Budi Waseso menjadi salah satu kandidat kepala Polri yang dipersiapkan oleh Kompolnas untuk diajukan kepada Presiden Jokowi.

Empat nama yang dipersiapkan oleh Kompolnas adalah Komjen Badrodin Haiti (Wakapolri), Komjen Dwi Prayitno (Irwasum Polri), Komjen Putut Eko Bayuseno (Kabaharkam Polri), dan nama baru di jajaran bintang tiga, Komjen Budi Waseso (Kabareskrim Polri).