Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, keenam orang yang dibawa ke Jakarta ini berperan sebagai kaki tangan Santoso dan Daeng Koro di Poso. Para tersangka teroris ini juga membantu sejumlah bentuk kegiatan teror lainnya.
"Bertugas sebagai kurir logistik, pendanaan teror, dan membantu keperluan kelompok MIT," kata Herry, melalui siaran pers kepada Kompas.com, Sabtu (24/1/2015).
Para tersangka teroris yang dibawa ini adalah hasil operasi Densus 88 dan Polda Sulawesi Tengah beberapa minggu belakangan. Kelompok teroris diduga ini telah membunuh warga masyarakat yang berkebun di sekitar keberadaan mereka agar tidak melapor tentang keberadaan mereka ke Polri.
"Ini untuk melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris MIT yang telah meresahkan masyarakat Poso dan mengancam keutuhan masyarakat Poso," ujar Herry.
Herry melanjutkan, hingga kini Polri masih terus melakukan operasi untuk memburu dan mengungkap jaringan Santoso yang disinyalir tinggal di pegunungan.
Keenam tersangka teroris itu akan dibawa ke Markas Brimob Polri. Mereka yakni Ahmad Wahyono alias Yono Adem alias Yono Adim (28), Farid Ma'ruf alias Farid Tinombo (33), sepasang suami istri Hasan dan Rosmawati, Amirudin alias Aco Tabalu alias Aco Gula Merah alias Bunga Desa, terakhir Imran alias Legenda.
"Saat ini tersangka dibawa ke Jakarta akan ditempatkan di Mako Brimob Polri untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Herry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.