Robby: Koruptor Bukan Bandit, tetapi Korban dari Sistem

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Robby Arya Brata menyebut bahwa koruptor bukanlah bandit atau penjahat, melainkan korban dari sistem yang ada di negeri ini. Menurut dia, perlu ada perbaikan sistem agar korupsi tidak terus-menerus terjadi.

"Jika ada yang menyebut koruptor itu bandit, saya tidak sependapat. Koruptor itu bukan bandit, tetapi korban dari sistem," ujar Robby, saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK, di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Robby menganalogikan seorang koruptor dengan malaikat dan setan. Dia mengatakan, jika seorang malaikat masuk ke sistem yang korup, maka malaikat tersebut akan berubah menjadi setan. Namun sebaliknya, kata dia, jika setan masuk ke dalam sistem yang sudah benar, maka setan tersebut akan berubah menjadi malaikat.

"Kita lihat seorang ustaz, haji, mereka terjerat korupsi, itu karena korban dari sistem. Jadi ada koruptor yang bandit, tapi banyak juga yang dari orang baik-baik," kata Robby.

Dalam uji kelayakan dan uji kepatutan tersebut, Robby memaparkan apa saja yang akan dia lakukan jika terpilih menjadi pimpinan KPK. Setidaknya ada tiga hal utama yang ingin dia prioritaskan, yakni menguatkan fungsi pencegahan di KPK, penguatan internal KPK, serta membentuk dewan pengawas untuk mengawasi internal dan eksternal KPK.