Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Tanpa Ideologi, Sifat Oportunis di Golkar Ancam Perpecahan

Kompas.com - 29/11/2014, 13:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mengatakan, dinamika yang terjadi dalam internal Partai Golkar merupakan akibat dari kecenderungan sifat kader partai yang selalu ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Menurut Salim, ideologi partai saat ini tidak lagi menjadi dasar pemikiran para kader partai politik.

"Dulu itu ada ideologi, sekarang sudah tidak ada, jadi yang ada hanya kecenderungan oportunistis (mencari keuntungan)," ujar Salim, seusai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).

Salim mengatakan, saat kader partai politik sudah merasa tidak mendapat keuntungan, maka para kader tersebut akan mencari cara untuk meninggalkan partai. Hal itu yang menimbulkan perpecahan dalam internal partai. Sebagai konsekuensi dari hal itu, Salim mengatakan, bukan tidak mungkin para kader yang merasa dirugikan akhirnya keluar dari partai, kemudian membentuk partai baru lainnya.

Seperti diketahui, sejumlah politisi yang sebelumnya merupakan kader Partai Golkar, membentuk partai baru lain. Sebut saja, Surya Paloh yang membentuk Partai Nasdem, Prabowo Subianto yang membentuk Gerindra, dan Sutiyoso yang membentuk PKPI. "Jadi buat saya itu biasa saja, bahwa orang yang tidak bisa berkuasa, tidak akan bisa tampil di pemerintahan," kata Salim.

Konflik internal saat ini sedang terjadi dalam Partai Golkar. Perbedaan kepentingan mulai terjadi dalam pembahasan jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar.

Kubu Aburizal Bakrie sebelumnya menyatakan bahwa Munas akan diselenggarakan pada 30 November 2014 di Bali. Sedangkan, kubu Agung Laksono, menginginkan agar Munas dilaksanakan pada Januari 2015. Belakangan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, Aburizal telah menyetujui jika pelaksanaan Munas pada tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com