"Pejabat pemerintahan itu tidak boleh bermewah-mewah dan berlebihan. Harus hidup dengan mengencangkan ikat pinggang," ujar Yuddy di Kempinsky Hotel Jakarta, Kamis (20/11/2014), di sela acara e-Transparency Award 2014.
Hidup hemat, kata Yuddy, merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Bagi dia, instruksi itu visioner. Hidup hemat dalam roda birokrasi, ujar dia, berkaitan erat dengan kemampuan mengoptimalkan anggaran.
"Pengamat ekonomi sudah memperkirakan, kalau (kita) berhemat bisa saving anggaran dari 25 (persen) sampai 30 persen. Kalau APBN Rp 2.000 triliun, kita bisa hemat Rp 500 triliun," ujar Yuddy.
Dengan angka itu, lanjut Yuddy, pemerintah bisa membangun jalan tol, pelabuhan laut dalam, maupun infrastruktur lainnya selama lima tahun ke depan. "Makanya saya bilang sejak jadi menteri untuk pertama kali, semua unit lembaga pemerintah harus mawas diri memakai anggaran. Gunakan anggaran sebijaksana mungkin sesuai sasaran," tegas dia.
Yuddy juga mengeluarkan surat edaran untuk jajaran kementerian dan pemerintahan daerah untuk mengurangi penyelenggaraan kegiatan pemerintah di hotel. Menurut dia, edaran itu juga sesuai dengan instruksi langsung dari Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut Yuddy, seluruh instansi pemerintah mesti mendayagunakan fasilitas ruangan yang ada di kantornya masing-masing untuk rapat. Tak perlu lagi, ujar dia, menghambur-hamburkan uang negara demi rapat yang bisa digelar di kantor sendiri.
Yuddy memberikan toleransi bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang menggelar rapat di hotel mewah hingga akhir November 2014, meski seharusnya surat itu langsung efektif berlaku pada saat diterbitkan pada 6 November 2014.
Menurut Yuddy, pelaksanaan surat edaran itu pun masih menuai halangan di lapangan. "Ada instansi yang sudah merencanakan rapat di hotel jauh-jauh hari. Rata-rata mereka tidak punya ruangan dengan kapasitas yang diinginkan, sudah bayar uang muka dan catering, dan lain-lain," sebut Yuddy soal halangan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.