JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menyayangkan tindakan yang dilakukan fraksi pendukung pemerintah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengulur-ulur waktu dalam pembentukan alat kelengkapan dewan.
"Bagaimana mungkin DPR dapat mulai bekerja jika pimpinan komisi belum terbentuk. Tindakan KIH yang menghambat kinerja DPR jelas tidak mencerminkan sikap sebagai pendukung pemerintahan Jokowi yang selalu menyuarakan slogan kerja, kerja, dan kerja," kata Jajat di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Jajat menuturkan, seharusnya KIH berani bersikap tegas dan tidak mengulur-ulur waktu dalam penentuan kelengkapan DPR.
Jika dari awal sudah menyatakan "perang" dengan Koalisi Merah Putih (KMP), imbuh Jajat, kenapa sekarang jadi pengecut dengan menyandera kinerja DPR.
Seharusnya, KIH dapat menerima kenyataan bahwa mereka kalah kuat dengan KMP di parlemen, tetapi KIH tetap harus menghormati sistem yang berlaku dan menunjukan sikap legawa.
"Setelah 21 hari dilantik dan belum terbentuknya kelengkapan DPR, saat ini anggota DPR tidak ubahnya seperti pengangguran yang kerjanya makan, minum, dan ribut. Padahal, seharusnya semua anggota DPR malu dengan masyarakat yang telah memilih dan menggantungkan harapan besar kepadanya," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.