Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Siapa Bilang Mega Tidak Mau Ketemu SBY?

Kompas.com - 05/10/2014, 21:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) menampik pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengesankan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri enggan bertemu dengan SBY. Menurut JK, Mega sudah mau bertemu SBY setelah pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilakukan.

"Siapa bilang nggak mau (ketemu SBY)? Mega siap tapi setelah selesai urusan pemilihan ini. Mega siap ketemu setelah pemilihan, seusai kesepakatan dicapai, ketemu," papar JK usai pertemuan koalisi di kediaman Megawati, Jakarta, Minggu (5/10/2014).

JK menjadi salah satu juru runding yang diutus Megawati bertemu dengan SBY. Namun, SBY menolak bertemu JK yang datang bersama Jokowi, Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. SBY menilai koalisi antara dua partai seharusnya mempertemuan dua ketua umum.

Menurut JK, alasan Megawati ingin bertemu setelah pemilihan pimpinan DPR dilakukan bukan menandakan ketidakpercayaan koalisi terhadap komitmen Partai Demokrat untuk benar-benar mendukung kubu Jokowi-JK. "Bukan soal tidak percaya atau tidak. Itu sebagai ucapan terima kasih ketemu. Itu sudah ditawarkan ke SBY, ketemu besoknya setelah acara itu," papar Wakil Presiden periode 2004-2009 itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mencurahkan isi hatinya soal kronologi gagalnya pertemuan dia dengan  Megawati Soekarnoputri menjelang pemilihan pimpinan DPR. Curahan hati SBY itu dituliskannya dalam akun jejaring Twitter @SBYudhoyono pada Minggu sore ini. SBY mengawali ceritanya itu dari pertemuan tanggal 30 September 2014 di mana dirinya bertemu Jokowi dan Hatta Rajasa di Istana Negara.

"Pertemuan dengan Pak Jokowi berlangsung baik. Ketika PDI-P inginkan kebersamaan di DPR, saya sampaikan pertemuan SBY-Mega penting," tulis SBY.

Menurut SBY, untuk koalisi PDI-P dan Partai Demokrat, perlu pertemuan dua pucuk pimpinan partai itu. Pertemuan itu, sebut dia, akan saling mengetahui kehendak, niat dan semangat untuk sebuah kebersamaan. SBY pun menyiratkan kekecewaannya lantaran pertemuan tersebut urung terlaksana.

"Saya mendengar nanti pada saatnya Bu Mega akan 'menerima' saya," kata dia.

Lantaran mentoknya lobi dengan Demokrat dan PPP, koalisi Jokowi-JK pun gagal dalam merebut kursi paket pimpinan DPR yang kemudian dikuasai Koalisi Merah Putih. Partai Demokrat justru bergabung dengan Koalisi Merah Putih dan mendapat kursi Wakil Ketua DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com