Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Panitia Masjid Istiqlal Bagikan 7.000 Bungkus Daging Kurban

Kompas.com - 05/10/2014, 13:09 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Panitia kurban Masjid Istiqlal akan membagikan 7.000 bungkus daging sapi dan kambing kurban yang diterima pada Idul Adha 1435 H. Pembagian dilakukan di wilayah Jakarta Pusat.

"Berdasarkan keseluruhan 45 ekor sapi diperkirakan mencukupi 7.000 orang atau 7.000 bungkus," kata Ketua Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Mubaroq, Minggu (5/10/2014).

Mubaroq mengatakan, setiap bungkus daging kurban itu berisi satu kilogram daging. Bungkusan daging kurban akan dibagikan ke wilayah Jakarta Pusat. Berbeda dari pelaksanaan ibadah kurban pada tahun sebelumnya, pada Idul Adha ini, panitia tidak membagikan daging kurban secara terbuka atau melalui kupon antrean. Kini pembagian difokuskan pada subrayon Jakarta Pusat.

Penyembelihan hewan kurban akan dilakukan di rumah pemotongan hewan di Masjid Istiqlal seusai melaksanakan shalat magrib sampai selesai. Distribusi daging kurban diperkirakan mulai tengah malam hingga subuh. Pembagian ini berdasarkan data yang telah diajukan ke Masjid Istiqlal serta beberapa lokasi yang diberikan tanggung jawabnya, seperti mushala dan masjid di Jakarta Pusat.

"Mempersiapkan koordinasi dengan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk memberi bantuan ke mereka yang berhak," kata dia.

Panitia kurban di Masjid Istiqlal akan mengantarkan bungkusan daging kurban itu langsung ke masjid, mushala, panti asuhan, serta kelurahan dan kecamatan di wilayah Jakarta Pusat. Kecamatan yang dianggap mendapat penerimaan daging kurban paling banyak adalah Gambir, Sawah Besar, Tanah Abang.

Mubaroq mengatakan, pemilihan Jakarta Pusat sebagai wilayah distribusi daging kurban didasarkan pada kondisi bahwa banyak warga setempat yang berhak menerimanya.

Tahun ini Masjid Istiqlal menerima 45 ekor sapi dan 14 ekor kamping kurban. Sapi kurban itu antara lain berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, keluarga Cendana, serta warga sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com