Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada oleh DPRD Tak Hapus Politik Uang!

Kompas.com - 13/09/2014, 00:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sri Nuriyanti menilai, pemilihan kepala daerah oleh DPRD tidak akan serta merta menghapus praktik politik uang di dalam suatu proses pemilihan. Hanya saja, praktik itu akan berjalan lebih tertutup jika dibandingkan dengan pemilihan langsung di masyarakat.

“Kalau di DPRD itu tentu akan ada money politic karena "perahu" (jabatan kepala daerah) itu tidak gratis. Jadi ada biaya transaksional,” kata Yanti dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Ia mengatakan, ketika pemilihan langsung dilaksanakan, setiap kepala daerah harus mengeluarkan uang untuk biaya kampanye, baik itu untuk membeli alat peraga maupun untuk menyelennggarakan sebuah kegiatan. Belum lagi, kata dia, biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan dirinya di media massa.

Sementara, ketika pemilihan dilangsungkan di DPRD, maka politik uang itu akan dikeluarkan melalui dua cara, yaitu di awal atau di akhir proses pemilihan. Ia menjelaskan, calon bisa saja melobi politisi di DPRD dengan sejumlah uang tunai yang ia miliki agar memilihnya pada saat pemilihan.

“Kalau belakangan misalnya dalam bentuk proyek. Misalkan dijanjikan akan diberikan proyek dan bapak yang akan mengerjakannya nanti,” katanya.

Ia menambahkan, pelaksanaan pemilukada oleh DPRD dinilai tidak dapat merepresentasikan suara rakyat. Pasalnya, belum tentu apa yang dipikirkan rakyat sama dengan apa yang dipikirkan oleh anggota parlemen yang mewakili mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com