JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan, tim transisi telah selesai memetakan orang-orang yang akan direkrut dalam kelompok kerja (pokja). Tim pokja ini akan bertugas menyusun hal strategis yang terkait dengan kebijakan dan visi misi Jokowi-JK.
Andi menjelaskan, tim transisi telah membuat sekitar 16 pokja. Setiap pokja diproyeksikan bakal diisi oleh lima orang sehingga total dibutuhkan sedikitnya 80 orang dalam struktur pokja tersebut.
"Tapi, belum tentu mereka mau karena orang baik tidak menganggur. Sekarang kita bekerja mencari 80 orang yang siap bekerja membantu Pak Jokowi," kata Andi di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Ia mengatakan, seluruh orang dalam pokja itu berasal dari berbagai latar belakang dan harus memiliki kompetensi yang jelas, di antaranya dari partai politik, lembaga swadaya masyarakat, profesional, dan relawan.
"Kita cari bukan calon menteri. Mereka (anggota pokja) akan bekerja menyusun kebijakan dan kerangka kerja. Sudah diseleksi, tinggal memanggil, diharapkan tuntas Senin depan," ujarnya.
Jokowi-JK telah membentuk tim transisi untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mempersiapkan hal strategis yang berkaitan dengan perencanaan pemerintahan 2015. Tim ini diisi oleh lima figur yang disebut dipilih berdasarkan pengalaman dan kompetensinya.
Dari kelima figur itu, hanya dua orang yang berasal dari partai politik pendukung Jokowi, yakni Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan politisi Partai Nasdem Akbar Faizal. Adapun partai pendukung lain, seperti Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Kebangkitan Bangsa, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, tidak memiliki perwakilan. Ketua Tim Transisi adalah mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) Rini M Soemarno. Dua deputi lainnya adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan pengamat intelijen, Andi Widjajanto.
Dalam pekerjaannya, tim transisi Jokowi-JK membentuk belasan pokja untuk memudahkan dan agar fokus pada tiap bidang yang dicermati. Beberapa pokja yang menjadi prioritas adalah pokja APBN, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, pokja desa, pokja nelayan, dan pokja petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.