Sebelumnya diberitakan, kepala dari salah satu sekolah dasar negeri di Depok, Jawa Barat, mengaku kaget menerima sepuluh surat atas nama Prabowo, yang ditujukan kepada guru-guru di sekolah tersebut.
Dalam surat yang dilengkapi tanda tangan calon presiden Prabowo Subianto tersebut, tertulis misi capres jika terpilih sebagai presiden. Surat tersebut juga berisi permintaan untuk memberikan dukungan pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
"Laporan dari guru-guru itu menunjukkan adanya komitmen yang kuat bahwa sekolah seharusnya hanya menjadi sarana belajar serta tempat untuk mendidik, bukan untuk berpolitik," kata Hasto melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/6/2014) malam.
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan, netralitas institusi pendidikan memang seharusnya dijaga. Dia mengkritik Prabowo yang tidak mengetahui hal itu.
"Sudah sewajarnya seorang yang kelak akan menjadi pemimpin mengetahui hal ini. Jangan jadi memaksimalkan segala cara untuk mendapat dukungan," tambah Hasto.
Sebelumnya, juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta mengakui bahwa pihaknya memang mengirimkan surat kepada guru-guru di sekolah.
Menurut Nurul, cara tersebut tidak melanggar aturan kampanye apa pun. Nurul justru menyindir jika ada yang mempertanyakan gaya kampanye tersebut. Menurut dia, kritik dari kubu lawan menandakan mereka tak mempunyai kreativitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.