Di dalam rumah yang terkenal dengan momen penculikan Soekarno oleh kaum muda yang mendesak memproklamasikan kemerdekaan itu, Jokowi membacakan naskah pidato soal kemerdekaan di depan ratusan warga.
"Kemerdekaan Indonesia bukan hanya untuk satu orang atau satu golongan, tapi untuk semua. Setiap orang punya hak politik yang sama, bukan memilih dengan intimidasi," ujar Jokowi.
Melalui kemerdekaan hak politik tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah harus mampu mendatangkan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi rakyat. Caranya, yakni dengan mewujudkan Trisakti, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Saya berikrar untuk memperkuat industri nasional. Para TKI, nelayan, pengajar, termasuk guru honorer, harus hidup layak," lanjut Jokowi.
Pidato Jokowi disambut antusias warga yang tetap mendukungnya, meski sudah tengah malam dan ada pertandingan sepak bola antara Jerman dan Portugal. Mereka berteriak kencang mendukung Jokowi.
Tempat Jokowi membacakan naskah pidato itu adalah tempat bersejarah. Pada 16 Agustus 1945 silam, kaum muda Indonesia menculik Soekarno dan Hatta ke sebuah rumah milik petani Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok. Kaum muda mendesak agar keduanya memproklamasikan kemerdekaan.