Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Santuni Anak Yatim Rp 50.000 Per Orang

Kompas.com - 25/05/2014, 12:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Calon presiden Prabowo Subianto membagi-bagikan santunan kepada 1.200 anak yatim dalam acara doa bersama di Nusantara Polo Club (NPC), Jagowari Golf & Country Club, Bogor, Minggu (25/5/2014).

Masing-masing anak yatim dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tersebut mendapatkan uang Rp 50.000 dari Prabowo.

"Ada uang tunai sebesar Rp 50.000 untuk satu anak yatim. Anak yatim ini, dari taman kanan-kanak sampai sekolah menengah atas," ujar Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz yang juga tim pemenangan Prabowo seperti dikutip Tribunnews, Minggu (25/5/2014).

Selain bantuan uang, menurut Djan, 1.200 anak yatim tersebut akan mendapatkan peralatan sekolah dari Prabowo. Dalam acara itu, Prabowo menggelar doa bersama. Para anak yatim mendokan agar langkah Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2014 nanti berjalan mulus.

Para anak yatim yang merupakan siswa taman kanak-kanak hingga SMP itu pun mendoakan almarhum orangtua Prabowo.

"Satu saja dari 1.200 anak yatim berdoa dan diijabah oleh Allah, maka jadilah Prabowo presiden," kata Djan.

Acara doa bersama ini juga diikuti sejumlah kiai, di antaranya KH Noer Muhammad Iskandar SQ, KH Achya Al-Anshory, KH Afif Astari, KH Mahrus Amin, KH Makmun Ayubi, KH Zuhri Ya'kub, KH Nurshodiq Isband, KH Wahid Hasyim As'ari, KH Abdullah Mughits, KH Abdussalam Wahab, KH Sya'roni, dan KH Chairul Shaleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com