"Media sekarang makin banyak, tapi sosialisasi pemilu malah kurang," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurchahyo di Lembang, Jawa Barat, Kamis (22/5/2014).
Ia mengatakan, pada saat Orde Baru, hanya ada satu televisi publik dan dua televisi swasta. Namun, sosialisasi pemilu lebih mengena kepada masyarakat. Bahkan hingga sekarang orang masih mengingat jingle pemilu saat itu.
Sebelumnya, peneliti Senior Founding Father House Dian Permata mengatakan, sebanyak 85,77 persen atau sekitar 851 orang dari 992 orang, yang mengaku tahu ada Pilpres 2014, menyatakan tidak tahu tanggal pemungutan suara. Dian mengatakan, dari 1.090 orang yang disurvei, 91 persen mengaku tahu ada penyelenggaan pilpres tahun ini.
"Dari 91 persen yang tahu ada pilpres 2014 itu, 85,77 persennya tidak tahu tanggal berapa tepatnya hari pemungutan suara," ujar Dian.
Dia mengatakan, hanya 2,2 persen responden yang dapat menjawab dengan tepat soal hari-H pemumgutan suara pilpres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.