Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Akan Klarifikasi Dukungan untuk Prabowo di Mukernas PPP

Kompas.com - 24/04/2014, 10:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com 
— Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali akan menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PPP, Kamis (24/4/2014) ini di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor. Dalam forum tersebut, Suryadharma akan memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait manuver pribadinya yang merapat ke Partai Gerindra.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat Rahmat Yasin selaku tuan rumah.

"Insya Allah, Pak Surya akan hadir, dan sekarang informasinya sudah naik ke atas (dari Jakarta menuju Puncak)," kata Rahmat sebelum acara dimulai.

Menurut dia, kedatangan Suryadharma kali ini sebagai Ketua Umum PPP, bukan sebagai Menteri Agama. Kemarin, pada pelaksanaan rapimnas hari pertama, Suryadharma diundang sebagai kader PPP yang menjabat sebagai pemerintahan.

Entah karena hal itu atau bukan, Suryadharma yang telah tiba di lokasi pukul 10.30 WIB menjelang rapimnas justru kembali lagi ke Jakarta. "Karena ini islah, sebaiknya memang (diundang) atas nama Ketua Umum (PPP)," ujar Yasin.

Terkait kehadiran Suryadharma yang diwajibkan hadir pada pukul 10.00 WIB, Yasin mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya. Adapun forum mukernas, hingga berita ini dibuat pada pukul 10.15 WIB, masih belum dimulai. Keputusan untuk menghadirkan Suryadharma merupakan keputusan dalam mukernas hari pertama yang berakhir pada Rabu dini hari.

Para peserta forum yang terdiri dari 28 DPW PPP se-Indonesia ini bersepakat untuk memberikan kesempatan kepada Suryadharma Ali untuk melakukan klarifikasi terkait manuver ke Partai Gerindra yang dinilai melanggar konstitusi partai ataupun AD/ART.

Mereka menilai, langkah islah kubu Suryadharma dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy yang diketuai oleh Ketua Majelis Syariah KH Maemoen Zubair belum cukup karena tidak dilakukan di dalam mukernas yang dihadiri oleh perwakilan DPW.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Suryadharma Ali bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, 18 April, mendeklarasikan koalisi Gerindra dan PPP di Kantor DPP PPP Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Suryadharma juga menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden. Deklarasi inilah yang memicu konflik karena dianggap ilegal oleh sejumlah pengurus. Sebab, hal itu dilakukan secara sepihak, dan nama Prabowo tidak termasuk dalam nama yang akan diusung oleh PPP dalam Mukernas II di Bandung.

Suryadharma lalu melakukan rotasi dan pemecatan sejumlah pengurus yang menentangnya. Hal ini kemudian dibalas sebagian besar pengurus yang sepakat memberhentikan sementara Suryadharma, kemudian menggelar Mukernas III PPP di Cisarua, kemarin. Belakangan, mereka melakukan islah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com