Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada "Jokowi Effect" karena Jokowi Tak Identik dengan PDI-P

Kompas.com - 10/04/2014, 20:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Perolehan suara PDI Perjuangan yang berada di kisaran 19 persen jauh dari angka yang ditargetkan, 27 persen. Hasil quick count sejumlah lembaga menunjukkan, perolehan suara PDI-P hanya ada di kisaran itu. "Jokowi effect" alias efek Jokowi yang semula diprediksi akan mendongkrak suara PDI-P secara signifikan, tak terjadi. Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, tak terjadinya efek Jokowi karena sosok Gubernur DKI Jakarta itu tak identik dengan PDI-P. 

“Jokowi ini sangat lambat diusung sebagai calon presiden oleh PDI-P. Akibatnya, sosok dia jadi tidak identik dengan partainya. Orang tidak melihat sosok Jokowi di dalam tubuh PDI-P, jadi kehadiran Jokowi tidak ada pengaruhnya,” kata Hamdi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2014) malam.

Menurut Hamdi, hal yang sama juga terjadi pada partai-partai lain. Masyarakat pemilih cenderung memisahkan antara tokoh dan partai. Dia menilai, sistem pemilu di Indonesia yang multipartai telah membuat masyarakat kebingungan dalam melihat partai dan tokoh.

“Kecuali seperti Partai Gerindra dan Prabowo yang memang sudah sangat identik. Karena selama ini sudah dikampanyekan kalau Prabowo adalah Gerindra dan Gerindra adalah Prabowo. Jadi elektabilitas keduanya berbanding lurus,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Hamdi, masyarakat juga tak mengetahui bahwa untuk mengusung calon presiden harus dilakukan oleh satu atau gabungan partai yang mendapatkan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Usaha PDI-P yang sering mengampanyekan ‘PDI-P menang, Jokowi Presiden' pun akhirnya tidak berhasil.

“Mereka tetap berpendapat 'Jokowi Yes, PDI-P No',” tambah Hamdi.

Oleh karena itu, Hamdi menilai, peta pemilu presiden mendatang akan berbeda dengan peta pemilu legislatif yang baru saja berlangsung. Dia meyakini, masyarakat akan tetap memilih figur Jokowi sebagai capres.

“Kalau mau membuktikan, kita coba lihat hasil survei beberapa minggu ke depan, apakah elektabilitas Jokowi masih tinggi seperti kemarin atau justru menurun,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com