Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekati PDI-P dan Gerindra, PPP Diprediksi Incar Kursi Wapres

Kompas.com - 24/03/2014, 16:45 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi sedang berupaya mengincar posisi calon wakil presiden melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Hal ini dilakukan karena PPP nyaris gagal memperoleh posisi tersebut lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Mercu Buana Jakarta, Heri Budianto, saat dihubungi, Senin (24/3/2014). "Dengan PDI-P dibuka peluang, tapi kemungkinan sulit mendapatkan posisi RI-2," ujarnya.

Menurut Heri, target PPP mendekati Gerindra adalah menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto selaku capres dari Gerindra. Jika PPP berkoalisi dengan Gerindra, kata Heri, maka kemungkinan Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden semakin terbuka. Dia yakin langkah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendatangi acara kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3/2014) kemarin, bukanlah sikap pribadi, melainkan sikap institusi. Kendati demikian, kemungkinan koalisi akan jelas terjadi setelah pemilu legislatif.

"Jika gagal, maka PPP bisa saja berubah arah setelah pileg (pemilu legislatif). PPP sekarang sedang mencoba membuka peluang ke semua partai. Ini tentu terkait dengan peluang posisi yang paling memungkinkan," ujar Heri.

Saat hadir di acara kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu kemarin, Suryadharma ditemani pengurus elite PPP, seperti Djan Faridz dan KH Nur. Tak hanya hadir, Suryadharma juga berorasi di hadapan puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Gerindra.

Sikap Suryadharma ini bertolak belakang dengan pernyataan Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy, yang mengatakan PPP kemungkinan besar akan berkoalisi ke PDI-P dan sepakat mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bakal capres. PPP bahkan sudah menyiapkan tiga nama untuk bersama Jokowi maju dalam pilpres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
KPK Panggil Lagi Staf Hasto Jadi Saksi Kasus Harun Masiku Besok

KPK Panggil Lagi Staf Hasto Jadi Saksi Kasus Harun Masiku Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com