Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Simulasi Survei Indikator, Jokowi Kalahkan Prabowo

Kompas.com - 18/03/2014, 16:39 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo atau Jokowi kembali berada pada posisi pertama dalam survei calon presiden 2014. Hal itu terlihat dalam survei terakhir yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.

"Dalam pertanyaan semi terbuka, dukungan terbesar diraih oleh Jokowi," ujar Direktur Indikator Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk "Pro Kontra Seputar Pencalonan Jokowi Di Mata Pemilih" di kantornya, Cikini, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Dalam simulasi dengan enam nama capres, versi survei Indikator, Jokowi mendapatkan dukungan sebesar 41,5 persen. Dibawahnya ada bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (16,3 persen), bakal capres Partai Hanura Wiranto (9,8 persen), dan bakal capres Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical (8,8 persen).

Dalam simulasi dengan 14 nama capres, nama Jokowi kembali mengalahkan para bakal capres dari partai lain. Jokowi mendapat dukungan 37,8 persen, diikuti Prabowo (15,4 persen), Wiranto (8,2 persen), dan Ical (7,5 persen).

Burhanuddin melanjutkan, komposisi pun tak berubah saat responden menyebut capres secara spontan tanpa disodorkan pilihan nama (top of mind). Mantan Wali Kota Solo itu memperoleh dukungan 22,4 persen, diikuti Prabowo 12 persen, Wiranto 5,9 persen, dan Ical dengan 4,9 persen.

Survei ini digelar secara nasional pada bulan Januari hingga Februari 2014. Total sampel secara keseluruhan berjumlah 2050 responden. Berdasarkan jumlah sampel ini diperkirakan margin of error sekitar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.

Metode survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan satu pewawancara bertugas satu desa atau kelurahan yang terdiri dari 10 responden. Survei ini dilakukan oleh Indikator yang bekerja sama dengan Rumah Kebangsaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com