Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhuk dan HAM Ingin Hidupkan Kembali Perusahaan Lapas

Kompas.com - 25/02/2014, 17:31 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin berkeinginan untuk kembali menghidupkan perusahaan berbasis sumber daya manusia dari lembaga pemasyarakatan (lapas). Hal itu dinilai memiliki produktivitas bagi warga binaan.

"(Perusahaan lapas) sangat bagus di masa lalu. Masih ada catatan untuk hal ini. Saya kira perlu dievaluasi kembali," kata Amir di kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenhuk dan HAM, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2014).

Ia membandingkan warga binaan di dalam negeri dan luar negeri. "Kalau dilihat dari perbandingannya di luar negeri, produktivitas warga binaan sangat dimaksimalkan. Kalau di sini terkesan diabaikan, padahal kita punya sejarah masa lalu yang cukup baik," katanya.

Amir mencontohkan lapas di Cipinang, Jakarta Timur, yang bisa dimaksimalkan lagi. "Kita punya rel kereta ke dalam penjara untuk bongkar muat kayu-kayu jati. Di sana menjadi pusat kegiatan terbaik dalam perkayuan. Banyak sekali potensi-potensi yang bisa kita gali dari kemampuan warga binaan.

"Sekarang kita sesuaikan saja dengan keadaan terkini. Banyak potensi," kata politisi Partai Demokrat itu.

Perusahaan itu nantinya diharapkan mampu menampung potensi warga binaan agar lebih produktif lagi.

"Para penghuni di penjara dimanfaatkan potensinya secara maksimal. Mereka yang produktif nanti ada manajer produksinya sendiri," kata Amir.

Menurut Amir, prestasi perusahaan lapas di Australia yang produktif bisa dijadikan rujukan agar bisa diterapkan di Indonesia. "Di lapas itu, petugas yang menjadi direktur produksi lebih banyak daripada sipir," ucapnya.

"Menampung potensi, memasarkan produk yang berguna bagi narapidana, penjara, dan juga pemerintah. Banyak kontrak pekerjaan yang dia (manajer produksi) tangani. Pendapatan mereka disimpan, ditabung, dan berguna saat mereka keluar lapas meski kini sistem itu kemudian dihapus," pungkas Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com