Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Konstitusi: KY Tak Bisa Awasi MK

Kompas.com - 07/10/2013, 16:24 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawasan hakim konstitusi oleh Komisi Yudisial (KY) dinilai akan menimbulkan masalah jika direalisasikan. Pengawasan hakim konstitusi disarankan dilakukan oleh lembaga baru.

Hal itu merupakan sikap Forum Konstitusi yang disampaikan salah satu anggotanya, Seto Haryanto, seusai bertemu Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10/2013). Forum Konstitusi berisi pihak-pihak yang terlibat dalam amandemen UUD 1945 dahulu.

Usulan Forum Konstitusi itu menanggapi rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) pascaoperasi penangkapan tangan terhadap Ketua MK Akil Mochtar. Salah satu rencana isu perpu, yakni KY diberi kewenangan mengawasi hakim MK.

Seto mengatakan, dalam pembentukan MK dahulu, pihaknya menganggap hakim konstitusi tidak perlu diawasi lantaran tugasnya mengawal konstutisi. Hanya, ditekankan pentingnya syarat menjadi hakim konstitusi, yakni seorang negarawan.

Jika publik menginginkan adanya pengawas dari eksternal MK setelah muncul kasus Akil, kata Seno, pihaknya berpendapat sebaiknya dibentuk suatu komisi atau badan baru. Pengawasan hakim konstitusi oleh KY dianggap melanggar UUD 1945 seperti dalam putusan MK tahun 2006 .

Seno menambahkan, pengawasan MK oleh KY dapat menimbulkan masalah ketika KY bersengketa dengan lembaga negara lain. Dalam UUD 1945, MK juga berwenang memutus sengketa kewenangan antarlembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 .

"Bayangkan ketika KY berselisih dengan lembaga negara lain, lalu ditangani MK, padahal MK diawasi KY. Bisa terjadi konflik kepentingan. Karena itu KY tidak dibenarkan mengawasi hakim konstitusi," kata Seno.

Adapun terkait rencana penghapusan kewenangan MK menangani sengketa pemilu kepala daerah dan diserahkan kepada lembaga lain, Forum Konstitusi mendukung. Alasannya, dalam UUD 1945 memang tidak disebutkan mengenai kewenangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com