Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Rakyat Maunya Jokowi, Mau Apa?"

Kompas.com - 07/08/2013, 10:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Para tokoh yang memperebutkan kursi nomor satu di Indonesia diingatkan agar tetap menginjak pada realita. Sebab, presiden merupakan pilihan rakyat, bukan partai politik.

Budayawan, sejarawan, dan juga tokoh Betawi, Ridwan Saidi, mengatakan, saat ini orang sedang menyorot Joko Widodo, bukan Gita Wirjawan ataupun tokoh lainnya.

"Saya bukan pemuja Jokowi. Saya orang politik. Orang politik itu harus berpijak pada realita," ujar Ridwan saat dijumpai di rumahnya, di Bintaro, Jakarta, Selasa (7/8/2013).

Ridwan menceritakan seperti apa realita yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Pada suatu ketika, kata dia, Effendi Gazali menyampaikan bahwa dia sudah didekati oleh empat menteri yang mendukung Gita Wirjawan. Lalu, Ridwan pun menanggapi ucapan Effendi itu.

"Saya bilang, wahai Efendi, saya tinggal di Bintaro Jaya. Orang bilang yang tinggal di situ berkecukupan. Saya sering duduk di sini (di teras), tetangga pada mampir, enggak satu biji yang nanyain Gita Wirjawan," ungkap Ridwan.

"Kadang-kadang dia (tetangga) kenal juga enggak. Jangan salah, ini di Bintaro, lho. Apalagi di Jembatan Besi, apalagi di Kampung Lontar, Pontang, Banten," tutur dia.

"Kita realistislah. Bahwa dia (Gita Wirjawan) bersemangat terserah saja. Dia bilang Facebooker-nya ada 60 juta juga terserah dia, saya enggak ngitungin," imbuh Ridwan.

Realita politik, menurut Ridwan, mudah diamati, seperti mengamati talkshow yang dibawakan pelawak Tukul Arwana, ataupun acara komedi di stasiun televisi yang sama. Meski ia tak suka, nyatanya rating kedua acara televisi itu tinggi.

"Anda boleh bicara dari segi intelektual, tapi Anda berhadapan dengan tokoh yang orang Indonesia merindukan yang seperti ini," jelasnya.

Menurutnya, orang Indonesia sejak lama tidak hanya kehilangan sosok kejujuran, tetapi juga sistem kejujuran. Sistem kekuasaan selalu dianggap mengecewakan. Sejak zaman Belanda, Jepang, bahkan mengharap kejujuran zaman kemerdekaan pun, kata dia, sama saja.

"Orang sudah kehilangan harapan dengan sistem kekuasaan. Tiba-tiba muncullah Jokowi. Ternyata, konsepsi orang tentang penguasa itu kejujuran, ketulusan, bukan intelektualitas," ujarnya.

Menurut Ridwan, jika Jokowi terpilih jadi RI-1, itu sudah persoalan "jodoh politik". Orang-orang tidak bisa mengatur mekanisme yang bergerak sendiri. Dan, pada gilirannya, jodoh politik bukan masalah kasak-kusuk politik.

"Saya itu melihat, orang enggak ada yang ngomongin Gita Wirjawan. Rakyat maunya dia (Jokowi), mau apa?" cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com