Tak hanya menarik perhatian publik, perseteruan Basuki-Lulung pun ikut menarik perhatian sesama politisi. Sutan Bhatoegana, politisi Partai Demokrat, menilai, cara keduanya menghadapi persoalan sangat tak elegan dan merugikan masyarakat. Apalagi, kata Sutan, terjadi di ruang publik.
Padahal, menurut Sutan, akan lebih elegan jika klarifikasi atas perseteruan yang terjadi dibicarakan di forum resmi sehingga suasana tak semakin keruh, dan hubungan antara eksekutif dan legislatif tak terganggu.
"Mestinya keduanya (Basuki-Lulung) bisa lebih arif, kan kasihan rakyat yang melihatnya. Rakyat yang sudah menderita lahirnya, bisa juga terpuruk batinnya karena melihat pemimpinnya saling tuding-menuding seperti begitu," kata Sutan, Kamis (1/8/2013).
"Serang-menyerang" antara Basuki-Lulung semakin memanas saat Lulung meminta Basuki melakukan tes kejiwaan. Basuki pun didemo Gerakan Rakyat Jakarta Jahit Mulut (Rajjam) Ahok. Lulung membantah bila gerakan Rajjam Ahok bergerak atas perintahnya.
Sementara itu, Basuki membantah telah menuding Haji Lulung terlibat atau melindungi PKL di Tanah Abang sehingga jumlahnya terus menjamur. Ia meminta semua pihak berhati-hati dan tak keliru mengartikan perkataannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.