Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, 800 Ton Daging Sapi Impor Masuk Indonesia

Kompas.com - 14/07/2013, 08:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan mengimpor 3.000 ton daging sapi mulai pekan depan. Masuknya impor daging sapi akan dilakukan secara bertahap hingga tanggal 25 Juli 2013. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Sabtu (13/7/2013).

Hatta menjelaskan pada Selasa hingga Rabu pekan depan, sebanyak 800 ton daging akan masuk melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Sisanya 2.200 ton akan masuk lewat Tanjung Priok, paling lambat 25 Juli ini," ucap Hatta.

Hatta menjelaskan, Presiden sudah memberikan instruksi agar pemerintah segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. Baik peternak maupun pengimpor tetap sama-sama mendapatkan keuntungan.

"Diharapkan harga stabil menjadi kisaran Rp 75.000-Rp 80.000," kata Hatta.

Selain impor daging sapi, Hatta juga menuturkan, pemotongan terhadap 109.000 sapi akan dipercepat. Saat ini, sudah ada 39.000 sapi yang dipotong dan akan segera didistribusikan ke pasar. Pemerintah juga akan mengaji ulang sistem tata niaga terkait daging sapi ini.

"Akan ada evaluasi terhadap sistem tata niaga yang dipraktikkan sekarang ini yang dianggap bisa mendistorsi stabilitas harga kita," ucap Hatta.

Adapun harga daging sapi terus merangkak naik dari Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 70.000-Rp 100.000 per kilogram pada Juli 2013. Daging sapi merupakan salah satu dari lima komoditas bahan pangan yang harganya melonjak akhir-akhir ini.

Impor daging sapi pun akan dilakukan untuk menstabilkan harga. Namun, realisasi impor ini terlambat. Menteri BUMN Dahlan Iskan menuding keterlambatan realisasi impor daging sapi karena sulitnya perizinan yang diberikan oleh pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com