JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, personel kepolisian menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang akan menerima dampak paling berat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Alasannya, kata Neta, karena penghasilan polisi yang pas-pasan.
"Polisi ini gajinya kecil, kalau BBM jadi dinaikkan itu akan mempersulit mereka," kata Neta, dalam sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/6/2013).
Di sisi yang lain, menurutnya, aparat kepolisian memiliki beban lain untuk membantu pemerintah menjamin keamanan menjelang dan setelah harga BBM resmi dinaikkan. Tugas ini akan diartikan sebagai sikap pro kenaikan BBM oleh mereka yang menolak harga BBM dinaikkan. Oleh karena itu, ia mengimbau agar aparat kepolisian menjalankan tugas dengan profesional dan tidak memprovokasi demonstran.
"Makanya polisi pasti berat jika harga BBM naik, tapi mereka juga bertugas membantu pemerintah meredam gejolak demonstran," ujarnya.
Mulai pekan depan, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Untuk premium, naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter, sementara solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.