Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Mengalir ke 100 Perempuan Pun Tak Masalah

Kompas.com - 14/05/2013, 15:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tindak tanduk tersangka kasus suap dan pencucian uang terkait izin impor daging sapi, Ahmad Fathanah, terus mengemuka. Berita mengenai aliran dana hasil korupsi dan kedekatannya dengan sejumlah perempuan terus ditelusuri dan berkembang. Terakhir, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf mengatakan, pihaknya menemukan aliran dana dari Ahmad Fathanah ke 20 perempuan.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq ikut berkomentar. Menurut dia, temuan PPATK merupakan urusan pribadi Fathanah dan tidak perlu dikaitkan dengan partainya. "Jangankan 20 (perempuan), ke 100 perempuan pun no problem. Itu urusan pribadi dan tanggung jawab pribadinya (Fathanah)," kata Mahfudz saat dihubungi pada Selasa (14/5/2013).

Di luar itu, Mahfudz justru mempertanyakan langkah PPATK dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengumbar aliran dana seseorang. Kalau memang harus dibuka, Mahfudz meminta dibuka semua secara gamblang dan tak sebatas dana yang mengalir kepada perempuan-perempuan di sekitar Fathanah. "Masalahnya, apa urusan PPATK dan KPK buka data itu? Apakah itu bukti korupsi? Kalau iya, ya diproses. Kalau bukan korupsi, apa KPK jadi lembaga gosip? Ini kesannya tendensius," ujarnya.

Sebelumnya, M Yusuf mengatakan, pihaknya menemukan aliran dana dari tersangka kasus suap dan pencucian uang terkait izin impor daging sapi Ahmad Fathanah ke 20 perempuan. Namun, Yusuf mengatakan tidak mengetahui konteks aliran dana tersebut.

Yusuf mengatakan, nilai aliran dana tersebut bervariasi, mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 1 miliar. Ketika ditanya lebih lanjut soal aliran dana tersebut, Yusuf mengatakan, undang-undang hanya memperbolehkan dirinya mengungkapkan temuannya kepada aparat penegak hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com