Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Copot Ruhut dari Demokrat?

Kompas.com - 14/12/2012, 18:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mencopot Ruhut Sitompul dari posisi Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat. Namun, Ruhut membantah dirinya sudah dicopot. Menurutnya, hanya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang bisa mencopotnya dari kepengurusan partai.

Akan tetapi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai bahwa rotasi terhadap kepengurusan di DPP menjadi kewenangan penuh DPP, bukan Dewan Pembina. "Kecuali kalau yang dirotasi itu terkait elit terbatas harus atas persetujuan Dewan Pembina. Kalau hanya kepala departemen sih tidak perlu, cukup DPP," ucap Nurhayati, Jumat (14/12/2012), di Kompleks Parlemen Senayan.

Lalu siapakah yang mencopot Ruhut?

Nurhayati menjelaskan bahwa Ruhut tidak dicopot. Rotasi ini merupakan hal yang wajar dan harus diterima semua anggota Partai Demokrat. Ia pun mengatakan bahwa pertimbangan melakukan rotasi dihasilkan dalam rapat harian terbatas yang berisi elit-elit partai Demokrat. "Elit terbatas itu terdiri dari Ketua Umum (Anas Urbaningrum), Wakil Ketua Umum (Max Sopacua dan Jhonny Allen), Bendahara Umum (Sartono Hutomo), Sekretaris Jenderal (Edhie Baskoro Yudhoyono), dan Wakil Sekretaris Jenderal (Saan Mustopa)," ucap Nurhayati.

Saat ditanyakan lebih lanjut terkait pernyataan Ruhut bahwa pencopotannya tidak sah karena tanpa persetujuan Dewan Pembina, Nurhayati mengatakan, rotasi sudah sesuai dengan Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART).

"Saya kira semuanya sudah sesuai dengan AD/ART partai. Ini hanya re-roganisasi, tidak ada istilah pemecatan. One day, kalau Pak Ruhut masuk lagi, kita tak akan tahu," imbuhnya.

Ruhut Sitompul yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat didepak dari struktur kepengurusan. Posisi Ruhut kemudian digantikan oleh Nurul Qomar. Ruhut menuding bahwa pencopotannya ini dilakukan oleh "Badut-badut" Anas lantaran dirinya yang paling keras meminta agar Anas mundur karena disebut-sebut terkait proyek Hambalang.

"Dari setahun yang lalu saya diminta mundur, sama Badut-badutnya Anas yang minta. Beberapa orang datang ke SBY, minta Ruhut dipecat," cerita Ruhut. Siapakah para badut Anas yang dimaksud Ruhut? "Ya orang yang awalnya anggota Komisi II DPR dan tiba-tiba jadi Komisi III," sahut Ruhut.

Baca juga:
Ruhut: Anas Tersangka, Aku Lengserkan 'Badut-badut' Itu!

Ruhut Didepak dari DPP Demokrat, Tamparan Buat SBY
Ruhut Janji Tak Akan Pindah Partai
Ruhut Tuding Pencopotan Ulah 'Badut-badutnya' Anas
Ruhut Didepak dari DPP Demokrat
Ruhut: Anas Kena di Last Minute, Karam Demokrat

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Ruhut Didepak

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com