Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Maksimal Atasi Laporan Masyarakat

Kompas.com - 27/11/2012, 04:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saran dan keluhan masyarakat (SKM) atau pengaduan masyarakat atas kinerja kepolisian hingga kini belum dapat teratasi dengan maksimal.

Menurut anggota Kompolnas Muhammad Nasser, lambatnya penanganan tersebut disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, masih ada perbedaan pendapat antara Kompolnas dan Polri dalam sistem penanganan SKM.

"Waktu penanganan yang dirasakan terlalu lama, substansi penting yang tidak dijawab, atau memberikan jawaban normatif yang tidak memuaskan pengadu," terangnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2012).

Nasser menjelaskan, jawaban atas klarifikasi SKM selama ini masih dibatasi hambatan atas adanya surat edaran Wakapolri No 2/III/2009 tentang Wewenang Penandatanganan Naskah/Surat Pengaduan Masyarakat di lingkungan Polri.

Surat tersebut bertentangan dengan isi dan semangat Instruksi Kapolri No Pol inst/I/XI/2007 tentang koordinasi dan kerja sama Polri dengan Kompolnas serta Peraturan Kapolri No 2 tanggal 5 Januari 2012 tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat.

"Surat edaran Wakapolri tahun 2009 ini menyebabkan ada pejabat setingkat Irwasda (Inspektorat Pengawasan Daerah) yang tidak mau mengirimkan jawaban atas surat klarifikasi Kompolnas dan hanya mengirimkan jawaban pada Irwasum (Inspektorat Pengawasan Umum)," terang Nasser.

Menurut Nasser, hal itulah yang menyebabkan terbatasnya jumlah jawaban yang diterima Kompolnas, yakni hanya 28 persen SKM, sementara lainnya dikirimkan pada Irwasum.

"Kami berharap, Kapolri dapat memberikan keputusan yang bijak atas adanya peraturan yang saling bertentangan yang membingungkan kami dan pejabat di lapangan," imbuhnya.

Di samping itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menuturkan hingga Oktober 2012 tercatat terdapat 403 SKM. Data tersebut pun terus meningkat.

Meningkatnya laporan masyarakat tersebut, dikatakan Gamawan, karena adanya kesadaran masyarakat yang tinggi. Menurutnya, pengawas internal dan eksternal harus terus berkoordinasi dengan baik.

"Bisa juga karena kesadaran masyarakat dan harapan masyarakat semakin tinggi kepada kepolisian sebagai institusi yang demokratis dan humanistik," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com