Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSN: Demokrat Dianggap Partai Terkorup

Kompas.com - 15/10/2012, 15:05 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Dalam rilis hasil survei, Senin (15/10/2012), di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, terungkap, sebanyak 51,4 persen responden memilih Demokrat sebagai partai yang diketahui kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi.

Pertanyaan yang diajukan adalah "Menurut pengetahuan Anda, partai apakah yang kadernya paling banyak terlibat korupsi?". Setelah Demokrat (51,4 persen), partai lain yang dianggap responden sebagai partai korup, berturut-turut adalah Partai Golkar (5,4 persen), PDI Perjuangan (2,4 persen), PKS dan PAN (masing-masing 0,6 persen), PKB (0,4 persen), Gerindra, PPP dan Nasdem masing-masing 0,2 persen, dan Hanura 0,1 persen. Sementara, 38,5 persen responden tidak memberikan jawabannya.
 
Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry mengatakan, media juga mempunyai peran dalam menggiring opini publik. Menurutnya, pemberitaan terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah politisi Demokrat ikut berkontribusi atas penilaian publik yang tercermin melalui survei ini. Hal ini juga mengakibatkan elektabilitas partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya menyisakan 5,9 persen, jika pemilihan umum dilaksanakan sekarang. Sebelumnya, pada survei bulan Juni 2012, Demokrat masih mengantongi 10,5 persen ketika responden diajukan pertanyaan "Jika pemilu dilaksanakan hari ini, partai apa yang Anda pilih?".

"Sebagai Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono harus sigap menyikapi hal ini. Kalau SBY tetap lamban dan diam saja, maka kehancuran Demokrat tak terelakkan. Demokrat akan jadi partai mediocre," kata Umar.

Terkait elektabilitas, tiga partai yang menempati posisi teratas adalah Partai Golkar (18,1 persen), PDI Perjuangan (14,4 persen), dan Partai Gerindra (12,5 persen). Hasil survei ini juga menunjukkan, sebesar 61,5 persen mendambakan partai bersih yang dapat menjadi motor gerakan pemberantasan korupsi.

Survei dilakukan pada 10-24 September 2012 terhadap 1.230 orang responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Metode survei adalah teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), dengan margin of error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

    Nasional
    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

    Nasional
    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

    Nasional
    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

    Nasional
    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

    Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

    Nasional
    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com