Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Akan Benci Advokat jika Laporan Denny Diteruskan

Kompas.com - 28/08/2012, 08:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polemik "kicauan" Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana di Twitter tentang advokat diminta untuk dihentikan. Jika laporan pidana oleh advokat diteruskan, maka hal itu justru dinilai akan kontraproduktif, semakin membawa kebencian publik pada profesi advokat.

"Terutama karena ulah segelintir oknum pengacara hitam. Padahal masih banyak pengacara baik yang membela dengan hati nurani, bukan dengan cara membabi buta karena sekadar bayaran," kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin di Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Ia mengatakan, polemik tersebut seharusnya dibiarkan terjadi di media sosial, dan publik yang menilai. Dia meyakini,  Denny hanya ingin agar advokat yang membabi buta membela tersangka kasus korupsi melakukan intropeksi diri lantaran melukai masyarakat.

Untuk itu, menurut Didi, membawa atau meneruskan persoalan di sosial media ke ranah hukum sedikit berlebihan. Terlebih lagi, Denny secara terbuka sudah meminta maaf atas "kicauan" itu. Permintaan maaf Denny, kata dia, patut dihargai.

"Saya yakin kepolisian akan mempertimbangkan apakah Denny benar-benar sengaja menghina profesi advokat atau tidak. Kita tidak boleh menutup mata bahwa ada oknum advokat yang tidak memerhatikan rasa keadilan masyarakat dalam membela kliennya," pungkas anggota Komisi III DPR itu.

Seperti diberitakan, "kicauan" Denny di Twitter telah diadukan ke Polda Metro Jaya oleh advokat OC Kaligis. Kicauan Denny dinilai mencemarkan nama baik advokat dan perbuatan tidak menyenangkan. Denny menulis dalam tweet-nya, "Advokat koruptor adalah koruptor. Yaitu Advokat yang asal bela membabi buta, yang tanpa malu terima uang bayaran dari hasil korupsi."

Setelah pernyataannya menjadi polemik, Denny meminta maaf kepada advokat bersih. Dia juga mengaku ikhlas diproses hukum karena merupakan bagian dari risiko perjuangannya. Denny juga mengajak advokat bersih untuk menjaga profesinya agar tidak ternoda oleh advokat koruptif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com