Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Masyarakat Korban Konflik Agraria Tak Bisa Diabaikan

Kompas.com - 26/07/2012, 07:02 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Deputi Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Iwan Nurdin menilai, Presiden masih belum mendapat laporan utuh bahwa konflik tanah di Indonesia disebabkan oleh karut-marut hukum. Alhasil, penegakan hukum yang diminta tidak berhubungan dengan penyelesaian konflik tanah dan menciptakan rasa keadilan di masyarakat.

"Ketika terjadi konflik, penegakan hukum tidak bisa memecahkannya karena penegakan hukum tidak bersamaan dengan penegakan keadilan masyarakat sebagai korban konflik agraria," ujar Iwan, Rabu (25/7/2012) di Jakarta.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan perlunya pembenahan administrasi pertanahan untuk menghindari terjadinya konflik lahan akibat tumpang-tindih kepemilikan. Pernyataan itu disampaikan saat membuka rapat koordinasi bidang hukum yang dilaksanakan di gedung Kejaksaan Agung, Rabu.

Menurut Iwan, Presiden juga harus memahami bahwa konflik agraria terjadi karena ketimpangan pemilikan tanah sudah menggila. Sekitar 20 juta petani adalah kelas gurem dan tanpa tanah, sementara di sisi lain ratusan pengusaha bisa menguasai jutaaan hektar tanah. Perlindungan aset rakyat, khususnya tanah dan sumberdaya alam, sangat lemah, baik lewat pencatatan hukum oleh pemerintah maupun pengakuan kedudukan mereka.

Konflik tanah yang makin meluas, semestinya menjadikan Presiden memimpin langsung penyelesaiannya dengan memberi keputusan-keputusan nyata, yang langsung dieksekusi dalam persoalan konflik tanah dan memberi keadilan bagi para korban.

Iwan juga berharap Presiden membentuk tim penyelesaian yang menerima aduan konflik, menelaah, dan memberi jalan keluar yang harus dijalankan semua pihak.

"Ke depan harus dibenahi hukum yang tumpang-tindih soal tanah dan didorong adanya pengadilan agraria," ujar Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com