Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazar dan Nunun Contoh Negatif "Justice Collaborator"

Kompas.com - 16/05/2012, 19:27 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyinggung Mohammad Nazaruddin dan Nunur Nurbaeti sebagai contoh saksi pelapor yang bekerja sama atau justice collaborator.

Sayangnya, keduanya disinggung sebagai contoh negatif.

"Kalau buron sampai Kolumbia, buron sampai Thailand, Malaysia, orang itu tidak bisa lagi dikatakan ingin bekerja sama," ujar Denny Indrayana dalam Diskusi Media tentang Justice Collaborator di Auditorium Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Sebagaimana diketahui, Nazar ditangkap di Kolumbia pada awal Agustus 2011, sedangkan Nunun Nurbaeti tertangkap di Thailand pada 7 Desember 2011.

Keduanya sempat dinyatakan sebagai buron KPK lantaran tidak memenuhi panggilan KPK setelah berstatus tersangka dengan cara melarikan diri ke luar negeri.

Menurut Denny, unsur pokok untuk menjadi justice collaborator adalah keinginan untuk bekerja sama dengan pihak penyidik dalam upaya mengungkap.

Mantan Staf Khusus Presiden itu merujuk pada Peraturan Bersama Menkumham, Jaksa Agung, Kapolri, Ketua KPK, dan Kepala LPSK Tahun 2011 tentang Perlindungan bagi pelapor, saksi pelapor, dan saksi pelaku yang bekerja sama.

Menurut Peraturan Bersama tersebut yang tergolong Justice Collaborator adalah pelaku tindak pidana yang mau bekerja sama dan secara nyata menunjukkan ikhtiar untuk mengungkap kasus dalam kejahatan terorganisir.

"Contoh nyatanya Agus Tjondro. Dia mau bekerja sama, dia melapor dan sebelumnya dia sudah mengembalikan uang suap yang diterima," lanjut Denny.

Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan seorang terpidana untuk menjadi justice collaborator.

Andaikata dari pihak penyidik maupun pengadilan, peluang tersebut relatif tertutup, masih ada kesempatan bagi terpidana untuk bekerja sama mengungkap kasus tertentu.

"Bisa saja kalau dari sisi Kemenkumham karena masih bisa diberikan remisi. Jadi, terpidana yang mau bekerja sama masih ada kesempatan menerima keringanan hukuman," papar Denny dalam diskusi bertema Sistem Hukum dan Perlindungan Justice Collaborator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com